KAB BEKASI | jerathukumnews.net
Jumat 26 september,di ruang sekda kabupaten bekasi. Hari ini menjadi bukti adanya konfirasi yang memang sengaja di lakukan oleh para oknum pejabat di kabupaten bekasi.
Sejak pagi bersama ketua FKMPB Eko Setiawan kami kembali mendatangi kantor Pemerintah daerah kabupaten bekasi guna menanyakan kembali surat kami dan jawabannya, ungkap Daud salah seorang utusan dari PT. Senjaya Rejeki Mas
Kami di tiktiok dari asda 2 bu ani kami ke Bupati,yang di temui oleh Asrprinya, setelah berbincang menyampaikan tujuan kami,lalu kami di arahkan bertemu bu Sekda PLT, setelah beberapa jam kami menunggu akhirnya kami di persilakan bertemu bu sekda untuk menanyakan surat jawaban audiensi dari FKMPB dan surat pernyataan kesanggupan dari PT.Senjaya Rejeki Mas kata Daud kepada kami [media]
Kami di antar masuk ke ruang Sekda oleh Aspri Bupati dan sesampai di sana sudah ada pak Gatot kepala dinas perdagangan kabupaten bekasi,kaget kami di buatnya,tetapi dengan santai kami bersalaman,suatu kejanggalan akibat komunikasi ataw tak memahami regulasi???? Ungkap Daud
Kami menanyakan surat kami kenapa kami malah di interfensi dengan pertanyaan pertanyaan bahkan sampai pembahasan gugatan, ini sebenarnya ngajak perang ataw sengaja interfensi sehingga kami di suguhkan pertanyaan pertanyaan???
Bila memang ingin argumentasi silakan jawab surat kami dan kami siapkan rekan rekan media guna adanya keterbukaan tegas eko setiawan turut nyeleneh.....
Apakah kapasitas kepala dinas bisa sewenang wenang dan melebihi bupati??
Dan pak gatot menyatakan status quo atas pasar cikarang, bila status quo kenapa akan di adakan lelang ulang???
Tanya eko setiawan,lalu ibu sekda seolah meng aminkan adanya lelang hingga menyatakan siap kalah bila bertarung, lalu tanggung jawab sekda yang awal membuka lelang serta sudah di menangkan senjaya dimana???
Ini lelang investasi BOT bukan dari anggaran negara tetapi anggaran perusahaan pemenang lelang,yang di rugikan siapa??? Ungkap Eko setiawan.
Sementara bila kita tarik benang ini masalah BOT ada investor yang siap membiayai dan membangun bersinergi ko di musuhi?? Sela Eko Setiawan ikut berkomentar.
Daud dalam hal ini merasa adanya tekanan ataw interfensi baik dari pak Gatot maupun bu Ida sebagai sekda, apalagi sampai keluar penjelasan dari bu sekda "saya orang ......... engkong saya jawara"....... Coba apa maksudnya??
Pantaskah hal seperti itu keluar dari mulut seorang pejabat sekelas sekda kabupaten??
Kami datang untuk meminta surat jawaban bukan silaturahmi yang tak jelas sekedar kongkow apalagi di ruang kerja,artinya kami berpegang pada aturan dan regulasi bukan slonong boy, juga bukan untuk di interfensi, kata daud menjelaskan, kenapa seorang sekda bisa keluar ucapan seperti itu??
Ibu ini pejabat negara ataw preman berdasi yang ada di kabupaten sebagai jawara? Ungkap Daud.
Di sisi lain eko setiawan membenarkan semua ungkapan daud dan bahkan tujuannya untuk meluruskan yang bengkok kini akan berubah mendobrak sistem regulasi di kabupaten bekasi yang tak rapih agar sesuai dan ada perapihan untuk pemahaman bukan untuk di jadikan permainan konspirasi oknum pejabat di kabupaten,
Eko siap membuka kasus adanya perbuatan melawan hukum yang merugikan masyarakat dan juga investor ,kata eko setiawan.
PT.Senjaya masuk dan menang lelang tander yang di adakan oleh sekda kabupaten bekasi,semua proses sudah di jalani dan selesaikan sampai LO ataw legal opini pun sudah di peroleh, lalu kenapa PT. Senjaya di gantung???
Apa maksud semua ini??
Pemenang lelang tender tak pernah di beri kesempatan padahal secara administrasi sudah selesai, terang Eko.
Kepada bapak bupati bekasi sebagai pemegang kebijakan mohon ada evaluasi kembali terhadap proses nya segera selesaikan dengan bijak ataw kami sebagai masyarakat yang akan mengawal dan beberkan semua kejadian ini??
Apakah juga bupati bekasi sengaja memelihara tukang pukul dengan mengangkat PLT sekda yang tempramennya kekuatan atau sekelas jawara hingga ada kata kata engkong saya jawara???
Tujuan kami meminta surat jawaban, ingat meminta surat jawaban tetapi malah di interfensi.
Balas surat kami