TOBA | Jerathukumnews.net
Setelah menyantap makanan bergiji gratis yang dibagikan di sekolah SMPN 1 Laguboti, Kabupaten Toba sebanyak 48 siswa diduga keracunan. Rabu 15/10/2025.
Sesudah makan para siswa mulai merasakan gejala seperti mual, muntah, pusing, mulas, nyeri ulu hati
dan sesak napas. Mereka kemudian dilarikan ke Puskesmas Laguboti untuk mendapatkan penanganan medis dan observasi awal.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Toba, dr.Freddi Seventry Sibarani, membenarkan kejadian tersebut.
Menurutnya, sejumlah siswa kemudian dirujuk ke Rumah Sakit HKBP Balige dan RSUD Porsea mengunakan beberapa unit ambulans, antara lain 2 unit PSC, 1 unit Puskesmas Laguboti, 1unit Puskesmas Soposurung, 1unit Pemuda Batak Bersatu, dan 1 unit RSUD Porsea.
Dinas Kesehatan Kabupaten Toba turut menangani kejadian ini dan telah turun langsung bersama loka POM untuk mengambil sampel makanan, guna uji laboratorium. Kami juga sudah berkordinasi dengan pihak SPPG dan perwakilan BGN,, ujar dr. Freddi selaku Kadis Kesehatan Kabupaten Toba.
Penanganan kejadian ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Toba menurunkan 5 orang dokter, 10 orang perawat, 3 orang tenaga surveilans, 1 orang analis laboratorium, 1orang apoteker dan 2 orang tenaga keparmasian.
Sampel makanan yang diambil dari dapur MPG Menu SPPG meliputi ikan jahir asam manis, tempe, sayur pokcoy, dan buah semangka. Dari hasil pemeriksaan awal, buah semangka yang dikonsumsi diduga suda berlendir.
Hingga saat ini, penanganan dilapangan masih terus dilakukan. Tim kesehatan masih menerima laporan tambahan siswa yang mengalami gejala serupa, dan ambulans masih dikerahkan untuk menjemput siswa yang sudah sempat pulang ke rumah jelas dr. Freddi Sibarani yang juga sebagai Kadis Kesehatan.
Hasil kordinasi kami dengan perwakilan BGN Toba memutuskan untuk menghentikan sementara oprasional SPPG Pardomuan nauli sampai ada hasil evaluasi dari BGN" ujar Freddi.
(JHN- Roberto Tambunan)