JAKARTA | JERAT HUKUM NEWS
Maraknya berbagai pungutan yang dilakukan oleh oknum guru saat ini dengan berbagai alasan, seperti uang kas, beli kipas angin, gorden dan lainnya. Hal ini merupakan suatu keresahan bagi anak didik disekolah. Kenapa tidak? Berbagai kalangan ekonomi orangtua anak didik disekolah, sehingga ada yang bisa langsung membayar apa yang di beli. Tapi ada juga yang takut untuk menyampaikan kepada orangtuanya terkait permintaan keuangan karena untuk makan dan kecukupan keluarga aja lebih dari cukup apalagi ditambah yang lain sehingga membuat anak didik harus mencari akal untuk memenuhi permintaan oknum guru tersebut.
Jika yang dilakukannya benar mungkin bagus dan menjadi contoh bagi teman-temannya, tapi jika salah langkah dan menjadi kebiasaan sehingga akan memutuskan untuk bersekolah serta mengambil kesimpulan dalam bekerja dengan umur yang belum pantas ini menjadi tanggung jawab kita Semua. Dan jika ini terjadi maka keputusan anak tersebut menjadi beban dan salah kita semua.
Anak didik yang masih dini jangan bebankan dengan permintaan yang menjadi pikiran dan menggangu pola pelajarannya. Anak didik yang masih tergolong ingin bermain, belajar dan bersenda gurau memerlukan ketenangan sehingga proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan baik.
Bagi guru dimanapun berada berbuatlah untuk sekolah dengan cara yang inovatif kreatif dan profesional. Berbagai macam yang harus dilakukan oleh guru untuk mendapatkan hasil dalam menghiasi ruangan dan sekolah tanpa harus membebani anak didik dan orang tua dengan cara memungut uang dari anak didik atau orangtua.
Masrial dari Pimpinan Redaksi Media Peduli Pendidikan (MPP) mengatakan anak didik merupakan generasi penerus bangsa, yang masih putih. Maka didik dan tunjuk ajarlah serta berikan contoh yang membuat anak didik terbiasa dengan mendapat sesuatu tanpa harus meminta atau membebani orang lain.
Anak didik yang akan tumbuh besar, dan mungkin menjadi para pejuang bangsa serta tanah air Indonesia dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik dan cemerlang. Sehingga kita sebagai orangtua dan guru seharusnya memberikan contoh yang baik dan dapat dijadikan sebagai panutan yang lebih baik bagi anak didik kita tegas Masrial.
Masrial juga berharap kepada guru-guru Indonesia dimanapun, yang sudah mendapatkan dan diberikan kesejahteraan serta kenyamanan oleh pemerintah, sekiranya senantiasa bekerja dan berbuat untuk bangsa Indonesia dalam membina dan mencerdaskan pertumbuhan anak bangsa Indonesia khususnya.
Jangan ada perkataan atau ucapan yang tak patut disampaikan kepada anak didik sehingga menjadi beban mereka untuk berpikir. Namun berpikir dalam kreativitas dan inovasi untuk menciptakan yang lebih baik itu lebih baik daripada berpikir untuk meminta keuangan kepada orangtuanya atau mengurangi uang belanjanya disekolah.
Dari hal ini semuanya tak lepas dari pengawasan kepala sekolah sebagai pimpinan disekolah dan pengawas serta Kepala bidang dalam memantau perkembangan pendidikan khususnya di Indonesia. Ini demi meraih dan mencapai penerus bangsa yang unggul dalam pembangunan daerah dan Negara Republik Indonesia lanjut Masrial.
Red